Sabtu, 12 Desember 2009

Pluto Bukan Planet tapi Planet Kecil

Sidang Umum Himpunan Astronomi Internasional ke-26 mengeluarkan keputusan tentang definisi planet. Ada 3 syarat agar bisa disebut sebagai planet : (a) mengorbit ke matahari, (b) berukuran cukup besar sehingga mampu mempertahankan bentuk (hampir) bulat, dan (c) bersih tidak ada benda langit lain di orbitnya (dikutip dari blog LiveScience : Pluto Poised for Demotion: Details of Thursday’s Vote).
Pluto Bukan Planet
Orbit Pluto memotong orbit Neptunus sehingga Pluto kadang berada lebih dekat dengan Matahari dibanding Neptunus dalam perjalanannya mengelilingi matahari. Hal ini lah yang menyebabkan Pluto harus melepaskan predikatnya sebagai sebuah planet dan mulai sekarang (kecuali ada keputusan baru lagi) termasuk dalam golongan planet kecil (dwarf planet).
Planet Kecil or Dwarf Planets
Syaratnya adalah jika (a) mengorbit ke matahari, (b) berukuran cukup besar sehingga mampu mempertahankan bentuk (hampir) bulat, (c) tidak bersih ada benda langit lain di orbitnya, dan (d) bukan sebuah satelit (ngutip dari blog yang sama).
Sosialisasi
Pemahaman yang kuat bahwa Pluto sebagai sebuah planet sejak diketemukannya di 18 februari 1930 oleh Clyde Tombaugh tentu tidak bisa dengan mudah dihilangkan. Sehingga hal ini menjadi tanggung jawab kita semua untuk ikut mensosialisasikan definisi baru ini. Konsekuensi dari keputusan itu adalah revisi di setiap penyajian informasi yang menyebutkan Pluto sebagai planet, seperti di buku teks, ensiklopedia, kamu termasuk media online spt Wiki….
HikmahBenda langit Pluto yang ditemukan tahun 1930, bukan merupakan planet. Perhimpunan astronomi internasional menyebutkan status itu dalam kongresnya di Praha lewat definisi baru mengenai planet.Definisi tersebut adalah,
mengorbit Matahari;
mempunya massa yang membuatnya cukup untuk menahan gravitasinya sendiri sehingga tidak runtuh;
tak terpengaruh orbitnya oleh benda angkasa lain.
Dalam siaran persnya, IAU juga mendefinisikan 'planet katai' mempunyai sifat seperti di atas, ditambah ia haruslah bukan satelit (benda angkasa yang mengorbit planet).
Pluto secara otomatis tidak memenuhi syarat ini karena orbitnya yang berbentuk elips tumpang tindih dengan orbit Neptunus. Orbitnya terhadap Matahari juga terlalu melengkung dibandingkan delapan objek yang diklasifikasikan sebagai planet.
Perubahan atau aq lebih suka menyebutnya sebagai suatu Revisi seperti ini adalah menjadi konsekuensi dari perkembangan ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan yang kita ketahui dan kita yakini sekarang bukanlah suatu kesimpulan akhir. Masih banyah hal yang belum kita tahu kebenarannya. Seperti istilah dalam X-Files : the truth is out there.Meskipun demikian, benda langit yang dikenal sebagai planet kesembilan selama 76 tahun di Tata Surya dimasukkan ke dalam klasifikasi baru yang disebut planet kerdil. Selain Pluto, Charon, Xena, dan Ceres juga dimasukkan dalam kategori baru ini.
Definisi yang tegas diperlukan sejak teleskop berteknologi mutakhir berhasil menunjukkan objek-objek langit baru yang berukuran sebanding Pluto. Tanpa batasan yang tegas, jumlah benda-benda langit yang disebut planet di Tata Surya mungkin bisa mencapai 50 atau lebih.
Dalam sidang umum IAU, para astronom sepakat bahwa benda langit dapat disebut sebagai planet jika mengorbit bintang namun bukan sebagai bintang yang memancarkan sinar. Selain itu, ukurannya harus cukup besar sehingga memiliki gravitasi yang membuatnya berbentuk bulat dan memiliki orbit yang jelas berbeda dengan objek langit lainnya.
Pluto secara otomatis tidak memenuhi syarat ini karena orbitnya yang berbentuk elips tumpang tindih dengan orbit Neptunus. Orbitnya terhadap Matahari juga terlalu melengkung dibandingkan delapan objek yang diklasifikasikan sebagai planet.
Sejak ditemukannya benda-benda langit baru yang berukuran lebih besar, para astronom mulai mempertanyakan status keplanetan Pluto. Sejak awal 1990-an, para astronom menemukan beberapa objek yang ukurannya sebanding dengan Pluto di wilayah Kuiper Belt yang diperkirakan sebagai bagian terluar sistem Tata Surya.
Delapan planet dari Merkurius hingga Neptunus tetap dikelompokkan sebagai planet klasik seperti sebelumnya. Pluto dan Charon, yang selama ini dikenal sebagai bulan terbesarnya, akan dimasukkan dalam kelompok planet yang disebut pluton untuk membedakan dengan delapan planet lainnya. Begitu pula dengan UB313 atau disebut Xena akan dikelompokkan dalam pluton. Sedangkan asteroid terbesar Ceres dikelompokkan sebagai planet kerdil.
Dengan diameter hanya 2.360 kilometer, Pluto jauh lebih kecil dari Bumi bahkan Jupiter. Pluto juga bukan lagi objek terbesar di Kuiper Belt sejak ditemukan UB313 pada 2003 oleh Profesor Mike Brown dari Institut Teknologi California (Caltech). Objek yang kemudian diberi sebutan Xena ini diperkirakan berdiameter 3.000 kilometer.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jam Dunia q

Golek Blog Ki

Kasih makan yg bnyak ya!!!