Oh Tuhan......
Mengapa q menyukainya?
Knp q bsa terpesona saat melihatnya?
Apakah ini yg namanya cinta?
Mungkinkah dia merasakan apa yg aku rasa
Karena ku munyukainya
Mungkin q sayang padanya
Karena wajahnya yg sngat menarik perhatian q
Ku cinta dirinya mungkin aku sayang
Namun apkah mungkin kau menjadi milikku
Sepertinya Engkau tak menyukainya
Namun salahkah aku bila q pendam Rasa Ini....
Minggu, 22 November 2009
Jumat, 20 November 2009
Pertempuran 10 November
Peristiwa 10 November 1945 - "Battle of Surabaya" am Peristiwa 10 November 1945 atau dikenal sebagai "Battle of Surabaya" merupakan peristiwa sejarah perang antara Indonesia melawat Sekutu yakni Inggris dan Belanda. Lalu berpihak dimana Amerika?? Tidak terbantahkan lagi bahwa Inggris dan Belanda termasuk Australia (kelak berperan dalam agresi I dan II) adalah sekutu setia Amerika.Pada 1 Maret 1942, tentara Jepang mendarat di Pulau Jawa, dan tujuh hari kemudian, tepatnya, 8 Maret, pemerintah kolonial Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang. Sejak itu, Indonesia diduduki oleh Jepang.Tiga tahun kemudian, Jepang menyerah tanpa syarat kepada sekutu setelah dijatuhkannya bom atom (oleh Amerika Serikat) di Hiroshima dan Nagasaki. Peristiwa itu terjadi pada Agustus 1945. Mengisi kekosongan tersebut, Indonesia kemudian memproklamirkan kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945. Sebelum dilucuti oleh sekutu, rakyat dan para pejuang Indonesia berupaya melucuti senjata para tentara Jepang. Maka timbullah pertempuran-pertempuran yang memakan korban di banyak daerah. Ketika gerakan untuk melucuti pasukan Jepang sedang berkobar, tanggal 15 September 1945, tentara Inggris mendarat di Jakarta, kemudian mendarat di Surabaya pada 25 Oktober. Tentara Inggris didatangkan ke Indonesia atas keputusan dan atas nama Sekutu, dengan tugas untuk melucuti tentara Jepang, membebaskan para tawanan yang ditahan Jepang, serta memulangkan tentara Jepang ke negerinya. Tetapi, selain itu, tentara Inggris juga membawa misi mengembalikan Indonesia kepada pemerintah Belanda sebagai jajahannya.NICA (Netherlands Indies Civil Administration) pun membonceng. Itulah yang meledakkan kemarahan rakyat Indonesia di mana-mana.Di Surabaya, dikibarkannya bendera Belanda, Merah-Putih-Biru, di Hotel Yamato, telah melahirkan Insiden Tunjungan, yang menyulut berkobarnya bentrokan-bentrokan bersenjata antara pasukan Inggris dengan badan-badan perjuangan yang dibentuk oleh rakyat. Bentrokan-bentrokan bersenjata dengan tentara Inggris di Surabaya, memuncak dengan terbunuhnya Brigadir Jenderal Mallaby, (pimpinan tentara Inggris untuk Jawa Timur), pada 30 Oktober.
Setelah terbunuhnya Brigadir Jenderal Mallaby, penggantinya (Mayor Jenderal Mansergh) mengeluarkan ultimatum yang merupakan penghinaan bagi para pejuang dan rakyat umumnya. Dalam ultimatum itu disebutkan bahwa semua pimpinan dan orang Indonesia yang bersenjata harus melapor dan meletakkan senjatanya di tempat yang ditentukan dan menyerahkan diri dengan mengangkat tangan di atas. Batas ultimatum adalah jam 6.00 pagi tanggal 10 November 1945.Ultimatum tersebut ditolak oleh Indonesia. Sebab, Republik Indonesia waktu itu sudah berdiri (walaupun baru saja diproklamasikan), dan Tentara Keamanan Rakyat (TKR) sebagai alat negara juga telah dibentuk.Selain itu, banyak sekali organisasi perjuangan yang telah dibentuk masyarakat, termasuk di kalangan pemuda, mahasiswa dan pelajar. Badan-badan perjuangan itu telah muncul sebagai manifestasi tekad bersama untuk membela republik yang masih muda, untuk melucuti pasukan Jepang, dan untuk menentang masuknya kembali kolonialisme Belanda (yang memboncengi kehadiran tentara Inggris di Indonesia).Pada 10 November pagi, tentara Inggris mulai melancarkan serangan besar-besaran dan dahsyat sekali, dengan mengerahkan sekitar 30 000 serdadu, 50 pesawat terbang, dan sejumlah besar kapal perang.Berbagai bagian kota Surabaya dihujani bom, ditembaki secara membabi-buta dengan meriam dari laut dan darat. Ribuan penduduk menjadi korban, banyak yang meninggal dan lebih banyak lagi yang luka-luka. Tetapi, perlawanan pejuang-pejuang juga berkobar di seluruh kota, dengan bantuan yang aktif dari penduduk.Pihak Inggris menduga bahwa perlawanan rakyat Indonesia di Surabaya bisa ditaklukkan dalam tempo 3 hari saja, dengan mengerahkan persenjataan modern yang lengkap, termasuk pesawat terbang, kapal perang, tank, dan kendaraan lapis baja yang cukup banyak.Namun di luar dugaan, ternyata perlawanan itu bisa bertahan lama, berlangsung dari hari ke hari, dan dari minggu ke minggu lainnya. Perlawanan rakyat yang pada awalnya dilakukan secara spontan dan tidak terkoordinasi, makin hari makin teratur. Pertempuran besar-besaran ini memakan waktu sampai sebulan, sebelum seluruh kota jatuh di tangan pihak Inggris.Peristiwa berdarah di Surabaya ketika itu juga telah menggerakkan perlawanan rakyat di seluruh Indonesia untuk mengusir penjajah dan mempertahankan kemerdekaan. Banyaknya pejuang yang gugur dan rakyat yang menjadi korban ketika itulah yang kemudian dikenang sebagai Hari Pahlawan. (wiki)
Peristiwa 10 November - Pertempuran Surabaya / Battle of SurabayaBagian dari Perang Kemerdekaan Indonesia Indonesia melawan Britania Raya - BelandaTanggal 27 Oktober - 20 November, 1945 Lokasi Surabaya, Indonesia
IndonesiaKomandan : Bung Tomo Kekuatan : 20,000 tentaraJumlah korban : 16,000
SekutuKomandan : Brigjen A. W. S. Mallaby - Mayjen E. C. Mansergh Kekuatan : 100,000 pasukan, didukung tank, pesawat tempur, dan kapal perang Jumlah korban : 2,000
Setelah terbunuhnya Brigadir Jenderal Mallaby, penggantinya (Mayor Jenderal Mansergh) mengeluarkan ultimatum yang merupakan penghinaan bagi para pejuang dan rakyat umumnya. Dalam ultimatum itu disebutkan bahwa semua pimpinan dan orang Indonesia yang bersenjata harus melapor dan meletakkan senjatanya di tempat yang ditentukan dan menyerahkan diri dengan mengangkat tangan di atas. Batas ultimatum adalah jam 6.00 pagi tanggal 10 November 1945.Ultimatum tersebut ditolak oleh Indonesia. Sebab, Republik Indonesia waktu itu sudah berdiri (walaupun baru saja diproklamasikan), dan Tentara Keamanan Rakyat (TKR) sebagai alat negara juga telah dibentuk.Selain itu, banyak sekali organisasi perjuangan yang telah dibentuk masyarakat, termasuk di kalangan pemuda, mahasiswa dan pelajar. Badan-badan perjuangan itu telah muncul sebagai manifestasi tekad bersama untuk membela republik yang masih muda, untuk melucuti pasukan Jepang, dan untuk menentang masuknya kembali kolonialisme Belanda (yang memboncengi kehadiran tentara Inggris di Indonesia).Pada 10 November pagi, tentara Inggris mulai melancarkan serangan besar-besaran dan dahsyat sekali, dengan mengerahkan sekitar 30 000 serdadu, 50 pesawat terbang, dan sejumlah besar kapal perang.Berbagai bagian kota Surabaya dihujani bom, ditembaki secara membabi-buta dengan meriam dari laut dan darat. Ribuan penduduk menjadi korban, banyak yang meninggal dan lebih banyak lagi yang luka-luka. Tetapi, perlawanan pejuang-pejuang juga berkobar di seluruh kota, dengan bantuan yang aktif dari penduduk.Pihak Inggris menduga bahwa perlawanan rakyat Indonesia di Surabaya bisa ditaklukkan dalam tempo 3 hari saja, dengan mengerahkan persenjataan modern yang lengkap, termasuk pesawat terbang, kapal perang, tank, dan kendaraan lapis baja yang cukup banyak.Namun di luar dugaan, ternyata perlawanan itu bisa bertahan lama, berlangsung dari hari ke hari, dan dari minggu ke minggu lainnya. Perlawanan rakyat yang pada awalnya dilakukan secara spontan dan tidak terkoordinasi, makin hari makin teratur. Pertempuran besar-besaran ini memakan waktu sampai sebulan, sebelum seluruh kota jatuh di tangan pihak Inggris.Peristiwa berdarah di Surabaya ketika itu juga telah menggerakkan perlawanan rakyat di seluruh Indonesia untuk mengusir penjajah dan mempertahankan kemerdekaan. Banyaknya pejuang yang gugur dan rakyat yang menjadi korban ketika itulah yang kemudian dikenang sebagai Hari Pahlawan. (wiki)
Peristiwa 10 November - Pertempuran Surabaya / Battle of SurabayaBagian dari Perang Kemerdekaan Indonesia Indonesia melawan Britania Raya - BelandaTanggal 27 Oktober - 20 November, 1945 Lokasi Surabaya, Indonesia
IndonesiaKomandan : Bung Tomo Kekuatan : 20,000 tentaraJumlah korban : 16,000
SekutuKomandan : Brigjen A. W. S. Mallaby - Mayjen E. C. Mansergh Kekuatan : 100,000 pasukan, didukung tank, pesawat tempur, dan kapal perang Jumlah korban : 2,000
Cinta dan Kawan
Suatu hari ke cinta dan kawan berjalan dalam kampung...
Tiba2 cinta terjatuh dalam telaga kenapa??
Karna cinta itu buta
lalu kawan pun ikut terjun dalam telaga..
Kenapa??
Karna kawan akan berbuat apa saja demi cinta!
Di dalam telaga cinta hilang...
Kenapa??
Karna cinta itu halus, mudah hilang kalaw tidak di jaga, sukar di cari apalagi
dalam telaga yang gelap..
Sedangkan kawan masih mencari-cari cinta & trus menunggu
kenapa??
Karna kawan itu sejati & akan kekal sebagai kawan yg setia..
Jadi hargailah kawan kita...
Walaw kita punya pasangan, teman yang paling setia. Walaw kita punya banyak
harta, teman tetap paling berharga
Tiba2 cinta terjatuh dalam telaga kenapa??
Karna cinta itu buta
lalu kawan pun ikut terjun dalam telaga..
Kenapa??
Karna kawan akan berbuat apa saja demi cinta!
Di dalam telaga cinta hilang...
Kenapa??
Karna cinta itu halus, mudah hilang kalaw tidak di jaga, sukar di cari apalagi
dalam telaga yang gelap..
Sedangkan kawan masih mencari-cari cinta & trus menunggu
kenapa??
Karna kawan itu sejati & akan kekal sebagai kawan yg setia..
Jadi hargailah kawan kita...
Walaw kita punya pasangan, teman yang paling setia. Walaw kita punya banyak
harta, teman tetap paling berharga
Kamis, 19 November 2009
Cinta yg Kandas
hati ini trasa sunyi tanpa nafas cintamu
hidup ini sepi tanpa senyuman darimu
diri inisenyap tanpa jiwa kasih mu
ruang hatiku gelap tanpa arah tuk melangkah
cintamengapa semua harus terjadi???
mengapa disaat terang dunia kalbuku kau berlalukau tinggalkan sepenggal dusta dalam rasa
cinta..aku hanya mampu memeluk rasa
memeluk mimpi senja yng kelabumeniti harapan fajar kelana
cinta..kau buat aku tak yakin untuk melangkah
kau beri aku segenggam luka
mengapa cahaya pelangi menjadi api,selamat jalan cinta
selamat berbahagia di atas luka ku,biarkan kata merangkai hati serupa darah dibalik tirai….
Langganan:
Postingan (Atom)